6 Mitos dan Fakta IVF: Penting Untuk Anda Perlu Ketahui
Jika Anda mempertimbangkan in vitro fertilisation (IVF), Anda mungkin mendengar berbagai pendapat dan cerita. Beberapa di antaranya bermanfaat, tetapi banyak juga yang berdasarkan mitos yang dapat menyebabkan kekhawatiran yang tidak perlu. Mari kita bahas enam mitos dan fakta IVF di baliknya.
1. Mitos: IVF Membuat Anda Menopause Lebih Cepat
Fakta: IVF tidak mempercepat menopause. Prosedur ini menggunakan sel telur yang secara alami telah dipilih oleh tubuh Anda untuk siklus tersebut tanpa memengaruhi jumlah keseluruhan sel telur Anda. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah sel telur yang rendah selama proses IVF mungkin mengindikasikan cadangan sel telur Anda memang sudah rendah secara alami, yang berarti sudah dekat dengan masa Menopause. Namun, hal ini merupakan bagian dari proses penuaan alami, bukan akibat dari IVF itu sendiri.
2. Mitos: Usia adalah Satu-Satunya Faktor Penentu Keberhasilan IVF
Fakta: Meskipun usia penting, terutama bagi perempuan, itu bukan satu-satunya faktor. Kesehatan secara keseluruhan, kualitas sperma, kadar hormon, dan genetika juga berperan penting. Sebagai contoh, DNA mitokondria (mtDNA) dalam sel telur dan sperma sangat penting untuk produksi energi selama fertilisasi. Jika ini rusak atau dalam jumlah rendah, hal itu dapat memengaruhi pertumbuhan embrio, terlepas dari usia.
3. Mitos: Jika Anda Memiliki Cedera Reproduksi, IVF Tidak Akan Berhasil
Fakta: Kondisi seperti jaringan parut pada panggul, endometriosis, atau saluran tuba yang tersumbat dapat membuat pembuahan alami lebih sulit, tetapi tidak menutup kemungkinan keberhasilan IVF. Teknik seperti Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) dapat membantu mengatasi masalah ini dengan membuahi sel telur di laboratorium. Banyak orang dengan kondisi ini berhasil hamil melalui IVF.
4. Mitos: IVF Selalu Berhasil
Fakta: IVF adalah terobosan dalam perawatan fertilitas, tetapi tidak selalu berhasil setiap saat. Tingkat keberhasilan bervariasi tergantung pada kualitas sel telur dan sperma, kesehatan secara keseluruhan, dan keahlian klinik. Sebagai contoh, rata-rata, sekitar 20-35% siklus IVF menghasilkan kehamilan untuk wainta berusia 35-40 tahun. Karena itu, penting untuk memiliki ekspektasi yang realistis dan bekerja sama dengan dokter Anda untuk meningkatkan peluang Anda.
5. Mitos: Stres Akan Menghancurkan Siklus IVF Anda
Fakta: Meskipun stres dapat membuat proses IVF terasa lebih berat, itu jarang menjadi penyebab kegagalan perawatan. Studi menunjukkan bahwa stres tidak secara langsung menurunkan peluang keberhasilan Anda, tetapi dapat memengaruhi seberapa baik Anda menjalankan rencana perawatan. Menjaga kesehatan mental dengan konseling, kelompok dukungan, atau teknik relaksasi dapat membantu Anda merasa lebih baik dan tetap fokus.
6. Mitos: Kepercayaan Mistis Seperti “Santet” Dapat Mempengaruhi IVF
Fakta: Dalam beberapa budaya, banyak orang berpikir bahwa infertilitas mungkin disebabkan oleh “kutukan” atau “kekuatan spiritual”. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini. Infertilitas dan hasil IVF didasarkan pada faktor fisik, genetik, dan lingkungan. Takhayul dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu, jadi lebih baik konsultasikan secara medis dan lakukan tindakan yang tepat
Kesimpulan: Pilih Klinik Yang tepat
Sangat normal merasa kewalahan oleh mitos dan issue yang bertentangan tentang IVF. Setiap perjalanan berbeda, dan cara terbaik untuk terus maju adalah dengan berkonsultasi dengan ahli fertilitas terpercaya. Dengan penanganan yang tepat, Anda akan semakin dekat untuk mewujudkan impian memiliki buah hati.
Ambil langkah pertama hari ini dengan berkonsultasi bersama spesialis fertilitas